SMSI dan Undip Gelar Seminar, Perjuangkan RM Margono Djojohadikoesoemo Jadi Pahlawan Nasional

Semarang, KIBNEWS – Upaya menjadikan RM Margono Djojohadikoesoemo sebagai Pahlawan Nasional terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) kembali menggelar seminar tingkat provinsi di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Rabu (20/3/2025), setelah sebelumnya sukses melaksanakan seminar serupa di tingkat kabupaten di Purwokerto.

Bertempat di Art Center Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip, seminar ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Sosial RI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akademisi, tokoh masyarakat, serta pihak perbankan. Salah satu dukungan datang dari Bank Negara Indonesia (BNI), yang secara historis memiliki keterkaitan erat dengan RM Margono Djojohadikoesoemo sebagai pendiri bank tersebut.

Baca Lainnya :

• Pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala Meradang, Janji Perbaikan Tak Kunjung Terwujud0
• Panen Raya Padi, Lapas Narkotika Langkat Wujudkan Program Ketahanan Pangan Nasional0
• Dukungan Akademisi dan BNI 46 untuk RM. Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan Nasional0
• Dinsos Medan Bantah Tuduhan Penganiayaan, Tegaskan Pelayanan Sesuai Prosedur0
• Satlantas Polrestabes Medan Gencarkan Penertiban untuk Wujudkan Ketertiban Lalu Lintas0

Ketua SMSI Jawa Tengah, KRA Samsul Arifin, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam seminar ini.

"Kami berkumpul di tempat ini untuk mengenang dan menghormati perjuangan RM Margono. Beliau adalah sosok yang berperan besar dalam membangun perekonomian bangsa. Oleh karena itu, kami berharap dukungan penuh dalam proses pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional," ujar Samsul Arifin.

Senada dengan itu, Kepala Regional BNI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Aryanto Suwondo Geni, menegaskan bahwa RM Margono Djojohadikoesoemo adalah bagian penting dalam sejarah ekonomi Indonesia.

"Sebagai pendiri BNI, beliau tidak hanya membangun institusi keuangan, tetapi juga turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kami mendukung penuh upaya ini agar perjuangan beliau mendapatkan pengakuan yang layak," katanya.

Dukungan juga datang dari Wakil Rektor IV Undip, Prof. Wijayanto, Ph.D., yang menekankan bahwa menghormati jasa para pendiri bangsa adalah bagian dari identitas nasional.

"Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita melangkah ke depan. Pengakuan terhadap RM Margono sebagai Pahlawan Nasional adalah wujud penghormatan terhadap kontribusi nyata beliau untuk negeri ini," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Imam Syakur, M.Si., Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, menyampaikan bahwa pengajuan dokumen dan rekomendasi pengusulan RM Margono sebagai Pahlawan Nasional memiliki batas waktu hingga 11 April 2025.

"Kami mendorong agar SMSI segera melengkapi persyaratan yang diperlukan dan mengajukan rekomendasi kepada Gubernur Jawa Tengah. Proses ini harus berjalan dengan baik agar pengusulan ini dapat diterima oleh pemerintah pusat," jelasnya.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Radik Karsadiguna, M.Si., Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos RI, yang menegaskan bahwa RM Margono telah memberikan sumbangsih besar dalam pembangunan ekonomi nasional.

"Beliau telah meletakkan fondasi penting dalam perjuangan bangsa ini. SMSI harus segera menyelesaikan berbagai persyaratan administratif agar beliau dapat segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional," katanya.

Sebagai rangkaian acara, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum. (Dekan FIB Undip), Prof. Dr. H. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. (Sejarawan Undip), dan Prof. Dr. Phil Al Makin, MA. (Mantan Rektor UIN).

Diskusi berlangsung interaktif dengan moderator Prof. Dr. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si., membahas berbagai aspek perjuangan RM Margono, baik dari perspektif sejarah, ekonomi, maupun sosial.

Seminar ini diharapkan menjadi batu loncatan dalam mempercepat proses pengusulan RM Margono Djojohadikoesoemo sebagai Pahlawan Nasional, mengingat peran besarnya dalam dunia ekonomi dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (Agung)