- Siap Menuju WBK, Lapas Pemuda Langkat Tunjukkan Semangat Kepada Tim Penilai Pada Desk Evaluasi WBK
- Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus, Lapas Pematang Siantar Adakan Ibadah Bersama GMKI Cabang P
- Grand Opening Kantor Sekretariat Paboras Siburian
- Kapolda Kepulauan Riau Irjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, H.M., Terima kunjungan ketua HBB
- Pengacara Kondang Darmawan Yusuf Berhasil Raih Gelar Doktor Dari USU Dengan Predikat Cumlaude
- Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan, Merayakan Dies Natalis ke-40 Tahun
- Iqbal Irsyad Raih Dukungan Luas dari Beragam Generasi PWI Jaya
- Diamankan warga Tembung Diduga Pencurian Sepeda Motor
- Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Berhasil Mengamankan PelaKu Melakukan Pencurian Dan Pembakaran t
- Kehadiran Jokowi disambut aksi demo damai masyarakat Pancur Batu
Awal Tahun 2023, Sumut Masih Dibayangi Laju Tekanan Inflasi
MEDAN, KIB News – Sepekan sebelum awal tahun 2023, masyarakat di Sumatera Utara dikejutkan dengan lonjakan sejumlah kebutuhan hidup yang memberikan dorongan besar pada kenaikan laju inflasi.
Dua komoditas yang paling besar memberikan andil inflasi adalah harga rokok dan beras.
Baca Lainnya :
- Oke Kupi dGivi Hadir di Kota Medan, Resto Bintang 5 Harga Kaki Lima 0
- Pekan ini, Harga Beras Tembus di Angka Rp13.000 Per Kg0
- HPN 2023 di Kota Medan Potensi Dongkrak Perekonomian Daerah0
- Stok Minyakita Kosong, Minyak Curah di Medan Dijual Rp 16 Ribu/Liter0
- BI Optimalkan Pengelolaan Devisa0
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan meski demikian, perhitungan bisa saja berbeda dengan yang dirilis lembaga resmi nantinya.
“Untuk harga rokok misalnya, sejumlah pedagang masih ada yang mempertahankan harga jual rokoknya, meskipun keuntungan kian tergerus atau menipis, tetapi sejumlah pedagang lainnya justru berani menaikkan harga rokok perbungkus sekitar 10%,” tuturnya, Selasa (31/1).
Untuk harga beras juga demikian, naik di pekan terakhir jelang tutup bulan Januari, di mana variasi harga di lapangan juga terlalu banyak. Meskipun secara keseluruhan dalam trend naik selama januari.
“Saya menilai beras dan rokok akan menjadi penyumbang inflasi di Januari ini. Dan kemungkinan adanya kenaikan harga pada bulan Februari cukup berpeluang,” katanya.
Sementara untuk beras, di mana intervensi harga oleh Bulog dilakukan secara estafet, maka variasi harga beras juga belum merata, dan menyisahkan potensi naik harga di beberapa pedagang pada februari ini.
“Untuk komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah minya goreng sekitar Rp1.000 per Kg menjadi Rp15.000, cabai rawit naik sekitar Rp4.000 per Kg di Januari, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan,” katanya.
Secara keseluruhan, Sumut masih akan dibayangi dengan laju tekanan inflasi, sekalipun pada Desember dikejutkan dengan realisasi inflasi yang mencapai 1,5% secara bulanan.
“Saya berharap laju tekanan inflasi di Sumut pada Januari ini bisa di bawah 0,3% secara bulanan. Meskipun peluang di bawah 0,2% sangat terbuka, jika melihat potensi perbedaan pencatatan harga yang cukup besar pada beberapa komoditas seperti rokok, beras dan cabai merah," jelasnya.
Lalu, kenaikan laju tekanan infasi ini tentunya menjadi awal yang buruk di tahun 2023 ini. Karena inflasi Januari terjadi disaat mengharapkan adanya deflasi setelah inflasi tinggi di akhir tahun 2022.
“Dengan menyisahkan beberapa masalah seperti kenaikan biaya input produksi pertanian, potensi cuaca kering, geopolitik yang kian memanas hingga potensi kenaikan harga energi maka secara keseluruhan tugas pengendalian inflasi masih memiliki banyak tantangan,” pungkasnya. (wol)