- Siap Menuju WBK, Lapas Pemuda Langkat Tunjukkan Semangat Kepada Tim Penilai Pada Desk Evaluasi WBK
- Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus, Lapas Pematang Siantar Adakan Ibadah Bersama GMKI Cabang P
- Grand Opening Kantor Sekretariat Paboras Siburian
- Kapolda Kepulauan Riau Irjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, H.M., Terima kunjungan ketua HBB
- Pengacara Kondang Darmawan Yusuf Berhasil Raih Gelar Doktor Dari USU Dengan Predikat Cumlaude
- Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan, Merayakan Dies Natalis ke-40 Tahun
- Iqbal Irsyad Raih Dukungan Luas dari Beragam Generasi PWI Jaya
- Diamankan warga Tembung Diduga Pencurian Sepeda Motor
- Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Berhasil Mengamankan PelaKu Melakukan Pencurian Dan Pembakaran t
- Kehadiran Jokowi disambut aksi demo damai masyarakat Pancur Batu
Komite Independen Batak Beri Perhatian Terhadap Tokoh Penggiat Pendidikan Johannes Saragih
Johannes Saragih SH Merupakan sang pembaharu dengan ide yang cemerlangnya di dunia pendidikan
Keterangan Gambar : Bapak Johannes Saragih, SH Mengajar di salah satu sekolah Swasta di Kota Medan
KIBNEws.Com, Medan | Sseorang tokoh pendidikan dari Suku Simalungun Johannes Saragih, SH yang berkarya dan mengabdi di salah satu perguruan Yayasan
Katolik Don Bosco mengutarakan pendapatnya terkait pemberlakuan kurikulum
merdeka.
Beliau berpendapat bahwa apabila diterapkannya perubahan kurikulum di
hari mendatang, hal ini sebenarnya membuat kebingungan buat para Guru yang
mengajar di sekolah manapun, terutama Guru yang sudah sertifikasi sebab
semua para pengajar sudah pasti melakukan pemantapan lagi atau pelatihan buat
mengenal dan semakin mengenal lebih dalam tentang aturan kurikulum tersebut,
padahal para Guru yang sudah bersertifikasi umumnya kebanyakan sudah
memiliki usia yang lebih tua dan mau memasuki masa pensiun.
Dalam hal ini dia
menambahkan lagi, bukannya membuat bagus malah membuat kesemrawutan pendidikan
di Indonesia khusunya para pengajar karena fokusnya bukan lagi untuk mendidik
dan mengajar siswa tapi diharuskan mempelajari kriteria bagaimana kurikulum
yang baru dan membuat kesedihan karena pengurangan jam les mengajar, sehingga
membuat lesu buat mengajar.
Beliau juga berpendapat soal perkembangan pendidikan
di Indonesia berkaitan tentang dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sesuai
dengan pengalamannya pernah mengikuti seminar tentang alur pergerakan BOS, bahwasannya
sebenarnya diperlukan panitia yang mengawasi BOS di setiap sekolah
masing-masing agar aliran dana BOS tersebut dapat transparan dan merata buat pembangunan
sekolah yang ada, bukan hanya langsung dialirkan ke kepsek masing-masing.
Baca Lainnya :
- Pembubaran Panitia Natal, Pemuda 3 Sinode Gereja (GKPS, GKPI & HKI), Kunjungan Ke Panti Asuhan0
- Kapolres Tebingtinggi AKBP Kunto Wibisono SH S IK MH Melayat Ke Rumah Duka Ibunda Ketum DPP KIB0
- Keluarga Besar Komite Independen Batak Berduka0
- Pelantikan Akbar Komite Independen Batak & Lounching KIB News & TV Ditunda Menjadi 26 Juni 20220
- MGMP Sejarah Kota Medan Tunjuk Kader KIB Kota Medan Sebagai Ketua Panitia Olimpiade Sejarah Nasional0
Sesudah itu diperlukan juga
sebenarnya panitia pengawas BOS di sekolah masing-masing buat mengetahui apakah
tidak menimbulkan penyelewengan, terakhir dia mengungkapkan kepada pers KIB News & TV bahwasannya Pendidikan yang ada di seluruh daerah Indonesia
agar lebih merata seperti halnya di daerahnya sendiri Tanah Simalungun, karena di Simalungun pembangunan sekolah belum juga banyak dilihat bangunannya yang
layak untuk dipakai dan digunakan, juga buat pengiriman Guru kesana harus
lebih banyak lagi.
Bapak Johannes Saragih, SH berharap semoga kedepan pendidikan yang ada di seluruh
Indonesia semaki maju dan jaya.
Salam Tut Wuri Handayani.
#AS